- Gangnam Style adalah demam Korea atau Hallyu terbaru yang menjangkiti dunia. Tak tanggung-tanggung, korbannya kali ini mulai dari Justin Bieber hingga pembawa acara CNN ikut bergoyang tarian kuda dari rapper asal Korea Selatan, Psy.

Videonya yang ada di YouTube telah dilihat 143 juta kali. Angka yang fantastis kalau melihat periode pengunggahan pertama pada 15 Juli 2012. Majalah Time edisi 15 Agustus 2012 menyebut lagu ini: "Aneh dan Menakjubkan". Ulasan Time soal pria bernama asli Park Jae Sung adalah: "Anda mungkin tak kenal namanya, tapi menurut statistik YouTube, sudah 28 juta pengunjung yang mampir, sejak diluncurkan hanya dalam waktu sebulan."

Menurut konsultan hubungan Korea-Amerika, Adrian Hong, Korea Selatan tak punya sejarah video satire, seperti Gangnam Style. Gangnam yang merupakan kawasan hiburan di Seoul adalah simbol budaya Korea Selatan. Lingkungan di Gangnam merupakan tempat merek-merek terbesar Korea Selatan berjejeran. Daerah tersebut berhasil membukukan pendapatan US$ 84 juta atau 7 persen dari total pendapatan per kapita Korea Selatan.

"Lingkungan di Gangnam bukan sekedar kota yang indah, tapi anak-anak yang tumbuh di sana adalah anak-anak yang bermandikan kekayaan dan putra raja," ujar Hong.
Video PSy sebenarnya sindiran buat kawasan Gangnam dari orang-orang di luar Gangnam yang bermimpi bisa menjadi penduduk Gangnam, tanpa mengerti apa itu Gangnam. Warga Korea sangat menginginkan menjadi bagian dari Gangnam, jadi Gangnam Style berhasil menangkap keinginan warga itu.

Psy menampilkan semua simbol kemewahan Gangnam. Tapi ia juga berhasil memutarbalikkan gaya Gangnam yang ternyata tak begitu luar biasa, seperti bayangan orang-orang. Contohnya ada di video ketika ia pertama ada di pantai, lalu di taman bermain penuh pasir, balik ke sauna dengan para mafia. Toh ternyata Psy bertemu kekasihnya di subway (kereta bawah tanah). "Saya rasa dia menampilkan sisi kekonyolan dari materialisme."

Apa pun pesan di balik Gangnam Style, yang jelas video itu mengglobal. Warga Korea sangat bangga tentang kemampuan mereka mengekspor musik ke Amerika Serikat. "Rakyat korea banyak yang menyebut Psy adalah salah satu simbol kebanggaan nasional," ujar Hong.

Dewey Moore, staf Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang sudah tinggal setahun di Korea, menyebut Gangnam Style bisa jadi alat promosi Korea Selatan.
"Seoul sudah menjadi kota yang lebih kosmopolitan dan global. Apalagi budaya Korea kini semakin mendunia sejak meningkatkanya popularitas film, tv, dan musik, seperti Gangnam Style dari Psy."

tempo.co

0 komentar:

Posting Komentar

 
Vicky Zhalldy © 2012 | Designed by Cheap TVS, in collaboration with Vegan Breakfast, Royalty Free Images and Live Cricket Score